Sungai
Buatan Masa Kesultanan Banten
Di
Serang-Banten, terdapat sebuah sungai yang merupakan
sungai buatan pada masa Kesultanan Banten, yakni pada masa pemerintahan Sultan
Ageng Tirtayasa (1651-1683). Sungai ini
dibuat dari tahun 1660 hingga sekitar tahun 1678, pada saat itu Sultan berusaha
untuk memperbaiki sistem irigasi untuk sawah-sawah di sekitar Kesultanan Banten
agar areal sawah mendapat pengairan yang baik. sehingga padi dan tanaman
produksi lainnya dapat tumbuh dengan baik dan dapat menunjang kemakmuran rakyat
Banten.
Sungai ini terletak di Desa Tritih,
Kecamatan Walantaka. Sungai buatan ini disebut dengan ‘Kali Malang’, dinamai
demikian karena selain arah sungai yang mengalir lurus juga malang melintang ke
kanan dan ke kiri.
Bagian sungai yang melintang ke kanan dan
ke kiri ini difungsikan untuk pengairan
sistem irigasi yang dibangun oleh kesultanan. Di bagian atas sungai terdapat
pula sistem irigasi yang dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda, dengan
bentuk dan sistem yang lebih baik. Irigasi ini mendapat aliran air dari sungai
buatan di bawah yang dialirkan melalui lubang di dasar sungai, sehingga dulu
sungai ini harus membagi aliran air ke lima arah, ke aliran sungai yang
bermuara di laut, dua aliran untuk irigasi yang dibangun oleh kesultanan, dan
dua aliran untuk irigasi yang dibangun oleh pemerintah Kolonial Belanda.
Yang unik dari sungai buatan ini adalah
terdapat pada setiap sisinya, di mana pada setiap sisi sungai dibatasi dengan dinding
‘plesteran’ dengan permukaan dinding plester yang bergaris tak beraturan,
seperti sembarang coretan. Garis batas sisi sungai ini tampak lurus.Hal ini
membuktikan bahwa sungai ini dibuat dengan sengaja, bukan sungai yang terbentuk
karena faktor alamiah—yang biasanya bentuknya tak beraturan dan mengikuti
kondisi kemiringan tanahnya—seperti sungai-sungai pada umumnya.
Berada
di sekitar sungai ini, seperti berada di masa Kesultanan Banten yang dulu
pernah Jaya. Dapat dibayangkan pasti banyak sekali pegawai yang dikerahkan
untuk membuat sungai ini. Sungai dengan aliran yang cukup panjang. Mengalir
jauh sampai ke laut. Namun, sangat disayangkan melihat kondisi di sekitar
sungai ini, terutama di sekitar irigasi yang tersumbat oleh banyaknya sampah
yang kemudian menghalangi aliran air dari Barat ke Timur. Bau menyengatpun
menyebar sehingga dapat tercium jika melewati sungai ini.
Sangat
disayangkan melihat kondisi tersebut. Lingkungan yang seharusnya dijaga untuk
kelangsungan hidup generasi mendatang, harus tercemar karena ulah manusia saat
ini. Banten, dulu kau begitu berjaya. Lihatlah!!
Pandeglang,
18 Desember 2014
Nur
Azizah—Relawan di Laboratorium Bantenologi
Aliran
sungai buatan dengan sisi-sisi yang tampak lurus
aliran sungai ta
Irigasi
buatan pemerintah Kolonial Belanda
Jalan
raya di sekitar ini cukup baik
Azizah
dan Chika